Self Reward: Kunci Kehidupan Untuk Sukses



Pentingnya self reward untuk kehidupan


Kita pasti sering melihat banyak orang membagikan cerita liburannya di sosial media. Tak jarang dari mereka yang mencantumkan tulisan “self reward” yang menjadi salah satu bentuk cinta diri. Generasi sekarang memang sudah banyak yang peduli tentang kesejahteraan diri dan kesehatan mental. 


Tapi apakah self reward yang mereka lakukan benar-benar sesuai dengan komitmen dan kebutuhan, ataukah hanya sekedar lari dari stres pekerjaan yang menghantuinya?


Apa itu Self Reward?

Sesuai namanya, self reward berarti kita memberikan sebuah hadiah untuk diri sendiri. Self reward sebagai bentuk apresiasi diri, menjadi penting dilakukan untuk menghargai jerih payah selama ini. Self reward juga menjadi bentuk kepuasan atas sebuah pencapaian yang mungkin perlu usaha keras dalam mewujudkannya. 


Misalnya, kita telah berhasil menyelesaikan target perusahaan meskipun terbatas kondisi pandemi. Hal ini tentu membutuhkan usaha yang lebih banyak untuk menyelesaikannya, sehingga untuk mengapresiasinya, kita bisa melakukan self reward. Dengan begitu, harapannya kinerja kita kedepannya akan semakin baik dan kita semakin percaya diri dalam melakukan berbagai tugas.


Self reward tidak hanya soal barang-barang mewah, tapi banyak sekali bentuknya. Setiap orang memiliki tingkat dan cara kesenangan masing-masing. Jadi, selama itu positif, kamu bebas memberikan apresiasi apapun untuk dirimu!


Self Reward Berarti Mencintai Diri

Tujuan utama self reward adalah untuk mengapresiasi segala pencapaian diri. Jika menurutmu, kamu sudah saatnya mendapatkan self reward, lakukanlah. Ini sebagai bentuk kamu mendukung dirimu sendiri dan kamu menghargainya. 


Sebenarnya, tidak ada aturan baku mengenai self reward ini. Dari opini saya, tidak perlu menunggu kamu berhasil, untuk melakukan self reward. Kegagalanmu, juga boleh diapresiasi. Bukan maksudnya senang atas kegagalan, tapi usaha sekuat tenaga yang telah didedikasikan menjadi poin utama yang harus diapresiasi. Hal ini bisa menjadi pecutan semangat untuk berusaha lebih baik kedepannya.


Tapi ingat, self reward tidak semestinya dilakukan setiap kali kamu berhasil atau setiap kali kamu gagal dalam suatu hal. Kamu perlu memiliki standar tertentu sehingga bisa dikatakan layak menerimanya. Jika terlalu sering, self reward ini terkesan malah menjadi suatu kebiasaan dan dapat menjadi alasan kamu untuk bermalas-malasan.


Apresiasi diri sebagai bentuk self love secara tidak langsung menjelaskan bahwa self reward bisa meningkatkan self love. Self reward bisa membuat kita lebih percaya diri dan termotivasi karena merasakan dukungan penuh dari dalam diri. Kita akan lebih bahagia dan berkomitmen melakukan suatu hal dengan lebih baik. 

Pentingnya Self Reward Untuk Kesuksesan Hidup

self reward dapat memotivasi
Pentingnya Self Reward

  1. Upaya Mengapresiasi Diri

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tujuan self reward adalah untuk mengapresiasi diri. Hal ini akan berhubungan dengan proses menghargai diri yang berujung pada kecintaan diri. 


Self reward diperlukan untuk memberi penghargaan atas kerja keras yang telah kita lakukan selama ini. Apapun hasilnya, sukses atau tidak, apresiasi menjadi hal yang penting dilakukan meskipun dengan berbagai penyesuaian metodenya.

 

  1. Positive Reinforcement

Positive reinforcement adalah pemberian konsekuensi positif terhadap suatu tindakan sehingga tindakan tersebut bisa dilakukan kembali dengan konsisten. Jika kita tau bahwa akan mendapatkan penghargaan, tentu kita akan semakin berambisi dalam melakukan suatu tindakan. Hal ini membuat kita akan terus melakukan tindakan tersebut dengan usaha yang lebih baik.


  1. Mendorong Untuk Berusaha Lebih Baik

Kita tidak bisa memprediksi hal apa yang terjadi dalam hidup. Sebaik apapun usaha kita, hasilnya tetap tidak bisa kita jamin. Berbagai masalah akan muncul silih berganti. Tinggal kita lihat, lebih kuat masalah tersebut atau komitmen kita. Namun, tak jarang kita seakan ingin menyerah dan putus asa. Kita kehilangan arah dan memutuskan berhenti di tengah. 


Dalam hal ini, peran self reward menjadi sesuatu yang dibutuhkan. Self reward seolah menjadi bentuk dukungan terhadap diri sendiri. Self reward akan membuat kita mulai mengumpulkan kembali motivasi untuk melangkah maju. Kita akan mulai percaya diri dan merasa mampu untuk menangani setiap masalah kedepannya.


Usaha kitalah yang sebenarnya perlu diapresiasi


Jika kita berhasil pun, self reward juga bisa berperan untuk memotivasi. Saat mendapat self reward, kita akan bahagia. Diri kita akan merekamnya, dan kita seakan ingin mengulanginya lagi agar bisa mendapatkan kebahagian terus menerus. Sehingga kita akan berusaha semaksimal mungkin agar terus sukses.

 

  1. Bentuk Emotion-Focused Coping

Dalam hidup, mungkin sudah tak terhitung berapa kali kita merasakan stress. Tidak hanya dalam pekerjaan dan keluarga, namun bahkan oleh rasa overthinking kita. Sebenarnya, ada mekanisme coping dimana bertujuan membantu kita mengatasi stress dan menjaga kesehatan mental.


Ada 2 mekanisme coping yaitu emotion-focused coping dan problem-focused coping. Emotion-focused coping dilakukan dengan mengalihkan perhatian dari sumber masalah. Ibaratnya, kita menghilang sejenak dari apa yang membuat kita stress. Sedangkan problem-focused coping dilakukan dengan menyelesaikan akar permasalahan yang memicu stress. 


Sebagai contoh, Zea adalah seorang sales yang memiliki target penjualan bulanan. Ada aturan di perusahaannya, jika 3 bulan berturut-turut tidak memenuhi target, maka Zea akan mendapatkan konsekuensi. Hal ini membuat Zea stress dan seolah ingin menyerah karena dua bulan sebelumnya, Zea tidak memenuhi target. 


Jika Zea menggunakan mekanisme emotion-focused coping, maka Zea bisa pergi berlibur sejenak atau ia melakukan meditasi. Semua hal dilakukan untuk membuat emosinya menjadi lebih baik. Namun, jika Zea menggunakan mekanisme problem-focused coping, maka ia akan mulai membenahi masalahnya. Misalnya ia mengikuti kelas untuk meningkatkan penjualan. Dengan begitu, Zea bisa lebih tau strategi yang tepat untuk memenuhi target.


Self reward menjadi salah satu bentuk emotion-focused coping. Self reward akan membantu mengurangi stress dan meningkatkan kebahagiaan. Hal ini juga akan berdampak baik bagi kesehatan mental.


Tapi, jangan jadikan self reward sebagai alasan untuk menunda-nunda ya!

 

Manfaat Self Reward

  1. Meningkatkan Kesehatan Mental

Memberikan self reward kepada diri sendiri menjadi salah satu cara mengurangi stress. Dengan menghadiahi diri sendiri, tentu kita merasakan kesenangan, setelah sebelumnya berkutat pada pekerjaan. 


Bahkan hanya dengan melakukan hobi di rumah, diri kita akan merasa mendapat dukungan dan waktu untuk beristirahat dari berbagai rutinitas. Saat kita merasa senang dan stress berkurang, maka kondisi mental kita juga akan lebih baik.


  1. Menjadi Produktif dan Pekerja Keras

Pemberian self reward dapat memicu aktivitas produktif dan motivasi bekerja lebih baik. Self reward dapat memicu positive reinforcement karena pada dasarnya kita akan senang saat diberi hadiah. Sehingga sebisa mungkin kita akan mengerjakan sesuatu dengan baik dan produktif. 


Self reward dapat berperan dalam membangkitkan motivasi agar kita meningkatkan kinerja. Apapun bentuknya, self reward menjadi pemacu yang cukup efektif. Kita seakan ingin bergegas menyelesaikan pekerjaan dengan baik agar di akhir bisa mendapatkan kepuasan.


Konsep Self Reward yang Keliru

  1. Terlalu Berlebihan Sehingga Boros

Self reward memang sesuatu yang penting. Namun, terkadang banyak orang yang keliru dengan maknanya. Banyak orang berlindung dibalik kata self reward untuk bisa menghabiskan uang dalam waktu singkat. Padahal, kita harus tau batasannya. Jangan sampai, hal ini membuat kita menyesal di akhir karena memiliki utang baru.


Self reward tidak perlu mahal. Banyak aktivitas yang bisa kita lakukan bahkan tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Sehingga penting untuk bisa memiliki perencanaan finansial agar tidak berlebihan dalam melakukan self reward.

  1. Tidak Menetapkan Standar

Memang tidak ada aturan mengenai penetapan standar. Namun, standar ini diperlukan agar kita tidak keseringan melakukan self reward. Self reward itu cenderung jarang kita lakukan, jika kita memiliki standar yang jelas. Sehingga tidak semua pencapaian harus diberikan self reward.


Baru belajar 2 menit, tapi istirahatnya 2 jam


Jangan sampai kita terlena melakukan self reward. Kita perlu mengetahui hal seperti apa yang bisa kita berikan self reward. Tidak boleh sampai menunda pekerjaan bahkan menghabiskan banyak uang untuk hal yang mungkin sebetulnya tidak perlu diberikan self reward. Satu hal yang lebih penting adalah apresiasi diri atas pencapaian sekecil apapun memang harus dilakukan, namun tidak sebatas pemberian self reward saja, banyak cara lain yang bisa kita lakukan.


  1. Tidak Mempertimbangkan dengan Matang Bentuk Self Reward

Tidak semua reward bisa berdampak baik bagi diri kita. Perlu adanya pemilihan self reward yang tepat dan sesuai kondisi. Pikirkan juga dampak jangka panjang yang diberikan. 


Misalnya kamu melakukan self reward dengan belanja barang mewah, akan tetapi kamu tidak memiliki perencanaan finansial yang baik. Alhasil, uang untuk kebutuhan sehari-harimu ikut terpakai dan kamu menjadi kekurangan uang. Hal ini tentu kurang baik karena mungkin malah menimbulkan utang yang membuat kamu pusing.


Contoh lain, kamu melakukan self reward dengan makan makanan kesukaanmu. Namun, makanan tersebut ternyata kurang baik untuk kesehatan sehingga bisa menyebabkan penyakit untukmu. Meskipun bisa jadi tidak berdampak saat itu juga, tapi bisa terjadi penimbunan penyakit di tubuhmu.


Penting untuk bisa memilih self reward seperti apa yang sesuai untukmu. Kamu perlu berpikir matang dan melihat dampaknya jangka panjang. Jangan sampai kamu malah menyesal di akhir.

Tips Melakukan Self Reward

  1. Memiliki Standar Untuk Melakukan Self Reward

Self reward adalah tindakan yang biasanya jarang kita lakukan tanpa sebab. Sehingga ada momen khusus yang membuat kita melakukannya. Jika keseringan, itu akan menjadi kebiasaan bukannya self reward. 


Sebenarnya standar untuk self reward ini tidak ada aturannya dan tidak harus dilakukan. Namun, standar menjadi penting agar kita tau momen apa yang patut kita berikan self reward. Hal ini bukan berarti bahwa hal kecil yang kita lakukan tidak diapresiasi, hanya saja berbeda bentuknya. Hal kecil bisa diapresiasi dengan memuji dan menyemangati diri sendiri, atau dengan cara sederhana lainnya. Self reward disini dimaksudkan untuk suatu pencapaian yang kita lakukan, yang merupakan gabungan dari hal-hal kecil tersebut. Sehingga kita akan cenderung memberi hadiah yang lebih besar atau dalam jangka waktu lebih lama. 


Standarnya tidak perlu baku, yang penting kalian bisa memberikan self reward saat merasa diri kalian layak. Misalnya, jika kamu berhasil menyelesaikan suatu proyek besar di kantor. Setelah proyeknya selesai, kamu bisa memberikan self reward. Apapun bentuknya, sesederhana apa metodenya, itu tergantung dirimu. Kamu yang bisa menyesuaikannya.


  1. Memiliki Pos Pengeluaran Khusus 

Kita bisa membuat pos pengeluaran khusus untuk self reward. Hal ini untuk mencegah kita menggunakan dana secara berlebihan. Saat senang, mungkin kita akan lupa diri sehingga menggunakan uang berlebihan. Pada akhirnya, kita akan menyesal karena telah menggunakan banyak uang.


Memiliki pos pengeluaran juga bisa membantu kita menetapkan bentuk self reward apa yang sesuai dengan kondisi diri dan keuangan. Jangan sampai self reward malah membuat kita memiliki utang konsumtif.


  1. Memilih Bentuk Self Reward yang Tepat

Bentuk self reward dapat kita tentukan sesuai dengan kondisi diri kita. Misalnya kita memiliki barang impian sejak lama dan kebetulan kondisi keuangan saat ini cukup, maka boleh saja kita membeli barang tersebut. Jika kita merasa kurang komunikasi dengan keluarga, maka bisa kita mengambil cuti dan pulang ke kampung halaman.


Intinya, apapun bentuknya, self reward akan menjadi hal yang penting selama itu memberikan dampak positif. Pilih self reward yang sesuai kondisi, jangan sampai malah menimbulkan dampak negatif dan masalah di kemudian hari.


Bentuk Self Reward Anti Boros

Bentuk self reward bagi setiap orang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan tingkat kesenangan setiap orang berbeda. Ada yang sekedar beristirahat di rumah, melakukan hobi, hingga pergi liburan ke luar negeri. Semuanya tergantung pada kondisi diri kita. 

 

Kamu Tidak Perlu Membayar Mahal untuk Mencintai Dirimu

 

Berikut ada beberapa rekomendasi self reward anti boros yang bisa kita lakukan!

  1. Menghilang Sejenak dari Sosial Media

Manusia memang makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Namun, menghilang sejenak dari sosial media dapat menjadi metode yang tepat untuk kita mulai mencintai diri sendiri. Aktivitas ini bukan berarti kita menjadi orang yang anti sosial. Hanya saja, kita berusaha menghabiskan waktu dengan diri kita sendiri tanpa gangguan orang lain.

 

Sejenak saja.

 

Sosial media menjadi sarangnya kita merasa insecure. Saat melihat pencapaian orang lain, kita terus membandingkan diri sendiri. Hal ini membuat kita stress dan terkadang tidak nyaman dengan hidup dan pekerjaan yang kita jalani.

 

Mengambil langkah kecil dengan menonaktifkan sosial media untuk beberapa saat, menjadi permulaan yang baik untuk mulai mengapresiasi diri.

 

  1. Menonton Drama Favorit

Saat ini sudah banyak platform gratis yang menyediakan berbagai drama baik drama Korea, Thailand, hingga China. Menonton drama menjadi aktivitas menyenangkan bagi beberapa orang karena dianggap menghibur. Tidak ada salahnya kita mencoba untuk melakukan hal ini sebagai self reward karena selain menghibur, ini juga anti bikin kantong kering!

 

Kalaupun tayangan favoritmu tidak tersedia di platform gratis, kamu bisa berlangganan berbagai platform berbayar yang tentunya terhitung lebih murah dibandingkan menonton bioskop sehingga bisa menonton sepuasnya.

 

  1. Quality Time dengan Keluarga

Menghabiskan waktu dengan keluarga menjadi salah satu bentuk self reward yang penting. Mungkin selama sibuk bekerja, kita kekurangan komunikasi dengan keluarga. Sehingga meluangkan waktu dengan keluarga menjadi hal yang mahal. Kita bisa bercerita apapun dan melakukan aktivitas bersama. Bisa juga menonton bersama sehingga kehangatan makin terasa.

 

Selain itu, menghabiskan waktu dengan keluarga juga membuat kita memiliki support system yang setia. Kita akan berusaha semakin baik melakukan apapun karena merasa memiliki banyak orang yang sayang kepada kita.

 

  1. Bermain Game Online

Dengan berkembangnya teknologi, bermain game online menjadi semakin mudah. Kita tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk melakukannya karena sudah banyak game online gratis. Hanya membutuhkan perangkat dan kuota yang memadai.

 

Bermain game online, meskipun murah, namun tetap menyenangkan. Bahkan kita juga bisa mendapatkan penghasilan dari bermain game. Meskipun begitu, jangan sampai berlebihan dalam melakukannya karena tentu akan mengganggu fokus kita.

 

 

 


 

Itulah beberapa pembahasan mengenai self reward. Penting, namun jangan sampai salah kaprah ya!

 

Mari kita mulai mengapresiasi dan mencintai diri sendiri. Jangan sampai kamu lupa, bahwa diri kamu juga butuh dicintai!


No comments:

You Might Also Like

Powered by Blogger.